basmalah Pictures, Images and Photos
Air dari Langit: Bagai Wahyu dan Hadis bagi Nutrisi Kehidupan - Our Islamic Story

Choose your Language

Air dari Langit: Bagai Wahyu dan Hadis bagi Nutrisi Kehidupan Oleh: Nasrulloh Baksolahar --- Hujan adalah wahyu dalam bentuk air...

Air dari Langit: Bagai Wahyu dan Hadis bagi Nutrisi Kehidupan

Air dari Langit: Bagai Wahyu dan Hadis bagi Nutrisi Kehidupan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


---

Hujan adalah wahyu dalam bentuk air. Ia turun dari langit, menyentuh tanah, menghidupkan yang mati, dan menumbuhkan yang tersembunyi. Seperti itulah Al-Qur’an dan hadis: keduanya diturunkan untuk menyuburkan jiwa.

Saya masih ingat sore itu, saat langit menggantung mendung kelabu, angin menari ringan di antara daun-daun pisang di halaman pondok. Lalu hujan pun turun — tidak terburu-buru, tapi dengan tenang dan pasti, seolah hendak menyampaikan pesan yang dalam: “Aku datang dari langit, bukan hanya untuk membasahi tanah, tetapi untuk menghidupkan jiwa-jiwa yang lama diam.”


---

Hujan: Sabda Langit dalam Bahasa Air

Air hujan adalah tamu paling halus dari langit. Ia datang bukan dengan letupan, tetapi dengan ketukan lembut di atap rumah dan tanah yang berdebu. Ia mengetuk pintu, lalu masuk ke dalam bumi dengan izin Tuhan.

Allah berfirman:

> “Dan Kami turunkan dari langit air yang diberkahi, lalu Kami tumbuhkan dengannya kebun-kebun dan biji-bijian yang dapat dipanen.”
— QS. Qaf: 9



Wahyu juga demikian. Ia turun tidak memaksa. Ia mengetuk hati manusia yang lembut, lalu mengalir, lalu tumbuh menjadi amal. Dalam tetes hujan ada energi dari langit; dalam ayat wahyu ada cahaya dari Tuhan.

Keduanya menyatu dalam satu misi: menghidupkan yang mati.


---

Air, Wahyu, dan Hadis: Satu Rantai Penghidupan

Jika Al-Qur’an adalah air hujan pertama yang turun, maka hadis adalah sungai yang mengalir darinya. Ia menuntun arah, membentuk muara, dan menyirami ladang peradaban manusia.

> “Sesungguhnya aku diutus bukan untuk melaknati, tetapi sebagai rahmat bagi seluruh alam.”
— HR. Muslim



Rasulullah ï·º adalah hujan kedua setelah wahyu pertama. Beliau mencontohkan bagaimana hujan bisa menjadi pelindung di gua, menjadi cahaya di malam, dan menjadi obat bagi luka jiwa. Bahkan ketika hujan turun, beliau membuka bajunya dan menyambut tetesnya dengan doa dan keharuan:

> “Ini baru saja datang dari Tuhannya.”
— HR. Muslim




---

Tanah yang Mengingat Air, Jiwa yang Mengingat Wahyu

Tidak semua tanah bisa menyerap air. Tidak semua hati mampu menerima wahyu. Tanah yang gembur — itulah yang menyimpan air dan menumbuhkan kehidupan. Dan hati yang lembut — itulah yang menyimpan hikmah dan melahirkan amal.

Tanah terbentuk dari air hujan. Lapisan humus yang subur, tempat tumbuhnya tanaman, tidak hadir sendiri. Ia lahir dari perjumpaan air, organisme mati, dan waktu. Sebagaimana hati yang lembut terbentuk dari perjumpaan ilmu, ujian, dan kesabaran.

Air dari langit menyatu dengan tanah, membentuk ruang kehidupan. Maka tak heran, Al-Qur’an juga menggambarkan wahyu sebagai air:

> “Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
— QS. Al-Isra’: 82




---

Tanah Menyimpan Air, Hati Menyimpan Hikmah

Air hujan yang diserap oleh tanah akan mengalir ke sumur, ke akar-akar, bahkan menjadi sumber mata air yang memberi minum bagi seluruh makhluk. Begitu pula jiwa manusia yang menyimpan Al-Qur’an dan hadis. Ia menjadi telaga hikmah — tempat orang lain datang mencari kesejukan.

Seorang ulama berkata, “Orang yang menghafal Al-Qur’an ibarat tanah yang menyimpan air untuk musim kering.” Di saat gersang akhlak melanda, ia mengeluarkan tetes-tetes kesejukan dari dalam batinnya. Ia tak hanya selamat sendiri, tapi menyelamatkan.


---

Ketika Para Nabi Menemukan Hujan

Nabi Nuh ‘alaihissalam menyaksikan hujan sebagai bentuk penyucian global. Ia bukan hanya membasuh bumi, tapi juga menandai sebuah permulaan baru. Di atas banjir itu, bahtera menjadi tempat menumbuhkan kehidupan kedua.

Nabi Musa ‘alaihissalam, di tengah gersangnya padang pasir, mendapatkan air bukan dari langit, tetapi dari batu. Namun tetap saja: air itu datang sebagai bentuk wahyu yang dipukul dari bumi yang keras.

Dan Rasulullah ï·º — saat bersembunyi di Gua Tsur — menyaksikan bagaimana hujan turun dan menghapus jejak kaki sahabat-sahabat beliau. Hujan itu menjadi penghapus bahaya, pembawa keselamatan. Seperti wahyu: ia tidak selalu menenangkan, tapi ia selalu menyelamatkan.


---

Ekosistem Cinta: Hujan, Cacing, Burung, dan Pohon

Setelah hujan turun, tanah menjadi lembab. Cacing-cacing muncul dari lubang-lubang kecil. Lalu datang burung-burung dari langit, mematuk cacing dan membawa pulang makanan untuk anak-anaknya.

Kotoran burung itu jatuh, menjadi pupuk. Lalu tumbuhan tumbuh, dan daunnya gugur, kembali ke tanah.

Begitulah sebuah ekosistem spiritual juga bekerja: wahyu turun, hati menyimpannya, amal tumbuh, lalu menghidupi manusia lain. Cinta berputar, manfaat bersirkulasi.

Al-Qur’an menyebut ini dengan kelembutan:

> “Kami tuangkan air dengan berlimpah, lalu Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya. Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di dalamnya, dan anggur serta sayur-sayuran, dan zaitun serta kurma.”
— QS. Abasa: 25–29




---

Hati yang Gersang Menunggu Hujan

Kadang jiwa kita menjadi kering, keras, dan dingin. Seperti tanah tandus di musim kemarau. Namun jangan salah — bukan berarti hujan tak akan turun. Ia hanya menunggu kesiapan tanah.

Allah menurunkan air pada waktu yang ditentukan. Wahyu juga demikian. Ia tidak turun karena keinginan, tetapi karena kesiapan. Maka tugas kita bukan meminta wahyu datang, tetapi menyiapkan diri untuk menerimanya.


---

Menjadi Tanah yang Baik

Rasulullah ï·º bersabda:

> “Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah utus bersamaku adalah seperti hujan yang jatuh ke bumi…”
— HR. Bukhari & Muslim



Sebagian tanah menyerap dan menumbuhkan. Sebagian hanya menahan, tapi memberi minum. Sebagian menolak sama sekali. Maka kita harus memilih: ingin menjadi tanah yang mana?


---

Ketika Langit Turun ke Bumi

Hujan bukan hanya fenomena alam. Ia adalah tafsir dari rahmat. Ketika langit mengirimkan air, itu tanda bahwa bumi belum dilupakan. Dan ketika Allah menurunkan wahyu, itu tanda bahwa manusia belum ditinggalkan.

> “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal.”
— QS. Ali Imran: 190



Air hujan menetes. Wahyu juga menetes — dalam bentuk ayat, dalam bentuk hadis, dalam bentuk pengalaman batin.


---

Penutup: Menyambut Tetes Wahyu

Ketika hujan turun, Rasulullah ï·º tidak hanya berteduh. Beliau membuka wajahnya. Menyambut tetes air dari langit seakan menyambut kabar dari Tuhan.

Maka kita pun, ketika wahyu datang — baik dalam bentuk ayat, hadis, atau peringatan hidup — belajarlah untuk menyambut. Bukan menolak. Bukan sekadar menghindar.

Bukalah wajah batinmu. Biarkan air dari langit — yang membawa rahmat, cinta, dan kehidupan — meresap perlahan, masuk ke dalam tanah hatimu. Biarkan tumbuh sebuah pohon: yang akarnya iman, batangnya amal, daunnya adab, dan buahnya manfaat bagi seluruh makhluk.

Karena pada akhirnya, hujan bukan sekadar air — dan wahyu bukan sekadar kata. Keduanya adalah kehidupan.


-

0 komentar:

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Baqarah (1) Al-Qur'an (360) Al-Qur’an (3) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) cerpen Nabi (8) cerpen Nabi Musa (2) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (253) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Hadist (4) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) kisah para nabi dan (2) Kisah Para Nabi dan Rasul (570) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) Kisah Penguasa (1) Kisah ulama (1) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (71) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (29) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (15) Namrudz (2) Nasrulloh Baksolahar (1) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (243) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (507) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (493) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (254) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (236) Sirah Sahabat (153) Sirah Tabiin (43) Sirah Ulama (153) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)