Evolusi Pemukim Ilegal Yahudi: Dari Alat Penjajahan hingga Memusuhi IDF
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Rakyat Palestina bukan hanya menghadapi kekerasan dari militer Israel (IDF), tetapi juga dari pemukim ilegal Yahudi yang dikirim secara sistematis untuk merampas tanah, membakar rumah, dan mengusir warga dari kampung halaman mereka. Mereka bukan sekadar warga biasa—tetapi bagian dari strategi penjajahan terstruktur yang kini mulai berbalik arah, bahkan menyerang militer Israel sendiri. Bagaimana proses ini terjadi?
1. Penjajahan Gaya Baru: Pemukim sebagai Alat Pengusiran
Penjajahan modern tidak selalu hadir lewat tank dan senapan serbu. Di Palestina, wajah penjajahan justru tampil dengan pakaian sipil: pemukim Yahudi ilegal yang ditempatkan oleh pemerintah Israel di wilayah Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Dengan dalih klaim historis dan agama, mereka hadir bukan untuk hidup berdampingan, tetapi untuk mengusir warga Palestina, menghancurkan ladang zaitun, membakar rumah-rumah, dan menciptakan ketakutan. Aksi-aksi mereka sering dilakukan di bawah perlindungan langsung atau diam-diam dari tentara Israel.
"Penjajahan kini berpakaian sipil, memegang senjata, dan mengaku warga biasa."
2. Pemukim Yahudi Dipersenjatai secara Resmi oleh Negara
Sejak 2023, Israel mempercepat distribusi senjata ke kalangan sipil Yahudi, terutama pemukim ilegal. Menteri Keamanan Nasional sayap kanan, Itamar Ben-Gvir, bahkan membentuk “Pasukan Sipil” dari kalangan pemukim, lengkap dengan pelatihan militer oleh IDF.
Fakta-fakta mencengangkan:
1. Ribuan senapan otomatis dibagikan ke pemukim.
2. Pelatihan militer diberikan secara resmi.
3. Pos-pos pemukim berubah menjadi barak-barak bersenjata.
Senjata-senjata ini bukan untuk membela diri dari kriminalitas, melainkan untuk mengintimidasi dan mengusir rakyat Palestina dari tanah mereka sendiri.
“Pemukim kini bersenjata, dilegalkan negara, dan didiamkan dunia internasional.”
3. IDF: Pelindung Hukum yang Diam atau Berpihak
Secara resmi, IDF (Israel Defense Forces) bertugas menjaga ketertiban hukum. Namun, kenyataan di lapangan berbeda. Dalam banyak serangan pemukim terhadap desa-desa Palestina, IDF tidak mencegah, bahkan sering melindungi pelaku dan menahan warga Palestina yang membela diri.
Realitas di lapangan:
1. Serangan pemukim hanya berujung penahanan singkat, tanpa dakwaan.
2. Korban Palestina justru dipenjara atau dibunuh.
3. Perintah evakuasi pemukiman liar sering tidak dijalankan karena tekanan politik.
IDF bukan lagi pelindung hukum, tetapi penonton pasif atau bahkan pelaku kedua dalam penjajahan.
4. Bentrokan Pemukim dan IDF: Ketika Monster Menyerang Penciptanya
Ironisnya, pemukim bersenjata kini juga menyerang IDF ketika kepentingannya terganggu. Ketika tentara Israel mencoba menertibkan atau membongkar pos pemukiman ilegal, bentrokan pun pecah.
Insiden serius:
1. Pemukim menyerang IDF saat pembongkaran pos liar.
2. Mereka melempar batu, molotov, bahkan menembaki tentara yang hendak mengamankan lokasi.
Israel kini menghadapi konsekuensi dari ideologi ekstrem yang mereka pelihara sendiri—pemukim yang merasa lebih berhak dari negara, dan kini menolak dikendalikan oleh hukum manapun.
5. Menteri Keuangan Membela Pemukim dan Menyalahkan IDF
Bezalel Smotrich, Menteri Keuangan Israel dan tokoh penting dalam ekspansi pemukiman, secara terbuka membela pemukim bersenjata, bahkan saat mereka bentrok dengan IDF.
Pernyataan kontroversialnya:
“IDF seharusnya mendukung, bukan melawan para patriot Yahudi.”
Menuduh tentara “terlalu lembek” pada warga Palestina dan “terlalu keras” pada pemukim.
Menolak pembongkaran pos liar meski dinyatakan ilegal secara hukum Israel sendiri.
Smotrich bahkan mendorong penambahan anggaran negara untuk memperkuat pemukiman Yahudi, menjadikannya proyek penjajahan yang disokong penuh oleh dana publik dan aparat resmi.
Penjajahan yang Kini Berbalik Menghantam Dirinya Sendiri
Kita sedang menyaksikan penjajahan yang tidak hanya brutal terhadap yang dijajah, tetapi juga berbalik menghantam institusi yang menciptakannya. Pemukim Yahudi bukan lagi hanya alat, melainkan aktor utama dalam konflik:
1. Mereka menyerang warga Palestina dengan impunitas.
2. Mereka dipersenjatai dan dilegalkan oleh negara.
3.Mereka melawan tentara sendiri demi ideologi.
4. Dan mereka dibela oleh elit politik, meski telah melanggar hukum.
Para pemukim Yahudi telah berevolusi dan akan terus berevolusi. Seperti kaum Bani Israil yang dibebaskan oleh Nabi Musa, lalu mendurhakai Nabi Musa sendiri. Kelak, mereka akan membangkang kepada penguasa penjajah Israel sendiri. Seperti penolakan kaum Haredim yang menolak untuk wajib militer.
0 komentar: