basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Muslim Berulang Kali Selamatkan Kaum Yahudi dari Kepunahan, Begini Ceritanya Tanpa kedatangan Islam, Yahudi terancam punah di Ro...


Muslim Berulang Kali Selamatkan Kaum Yahudi dari Kepunahan, Begini Ceritanya
Tanpa kedatangan Islam, Yahudi terancam punah di Romawi dan Persia.

Red: Fitriyan Zamzami
Senin , 28 Apr 2025
   
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Hubungan umat Islam dan kaum Yahudi belakangan seperti di titik nadir menyusul genosida yang dilancarkan entitas Zionis Israel di Jalur Gaza. Pembantaian yang dilakukan negara Yahudi itu kian menyakitkan jika menengok bahwa Islam berulang kali berperan signifikan menyelamatkan kelompok tersebut dari pemusnahan total.

“Ini adalah klaim yang tidak populer dan tidak menyenangkan di dunia modern. Tapi itu adalah kebenaran sejarah,” tulis David Wasserstein, sejarawan Yahudi dalam tulisannya di Jewish Chronicle.

Argumennya ada dua. Pertama, pada tahun 570 M, ketika Nabi Muhammad lahir, umat Yahudi dan Yudaisme sedang menuju kepunahan. Dan kedua, masuknya Islam menyelamatkan mereka. Islam memberikan konteks baru di mana mereka tidak hanya bertahan, namun juga berkembang, meletakkan dasar bagi kemakmuran budaya Yahudi selanjutnya melalui periode abad pertengahan hingga dunia modern.

Pada abad-7  Masehi misalnya, menurut sejarawan Armenia, Sebeos, kaum Yahudi nyaris dimusnahkan Bizantium yang dipimpin Kaisar Heraklius. Kala itu, Yahudi yang ratusan tahun ditindas Romawi bersekutu dengan Dinasti Sasaniyah dari Persia. Pada tahun 614, mereka berhasil menduduki Yerusalem dan kemudian membantai puluhan ribu warga Kristen di kota wilayah itu.

Yerusalem kemudian diserahkan Persia kepada pemimpin Yahudi. Namun, kaum Yahudi tak puas karena mereka merasa dijanjikan penguasaan atas keseluruhan wilayah yang meliputi Palestina dan sebagian Lebanon dan Suriah saat ini. Ini membuat Persia memerangi Yahudi di Yerusalem.


Pada 622, kaisar Bizantium Heraklius berhasil merebut kembali Yerusalem. Mengingat yang dilakukan kaum Yahudi kepada penduduk Kristen sebelumnya, Heraklius melakukan pembantaian terhadap umat Yahudi. Mereka juga diusir dari Yerusalem dan tak boleh tinggal di radius tiga kilometer dari kota suci tersebut.

Mantan Pemuka Yahudi Buktikan Betapa Bebalnya Kaum Yahudi
Tak hanya itu, Pada 630-an, Heraklius mengeluarkan titah yang memaksa semua kaum Yahudi yang tinggal di wilayah Bizantium berpindah agama menjadi Kristen. Perintah itu dijalankan bertahap mulai dari Yerusalem hingga Afrika. 

Anak-anak Yahudi juga diambil paksa karena Heraklius khawatir orang tua mereka hanya berpura-pura menjadi pemeluk Kristen. Kebijakan itu terus meluas hingga mencapai Afrika Utara dan Iberia serta wilayah Turki saat ini yang memiliki komunitas Yahudi dalam jumlah signifikan.

Dalam tekanan yang sedemikian, penyelamat umat Yahudi datang dari timur. Pasukan Muslim yang dipimpin sahabat Rasulullah SAW Abu Ubaidah kala itu membawa pasukan untuk menaklukkan Yerusalem. 

Melihat kesempatan, Sebeos menuturkan bahwa semua suku-suku Yahudi yang merupakan keturunan Ishak bergabung dengan suku-suku Ismail dari Arabia. Mereka kala itu berjuang mengeklaim Tanah Suci di Palestina sebagai keturunan Ibrahim. “Tuhan memberikan negeri itu sebagai harta warisan Abraham dan anak-anaknya setelah dia. Warisanmu adalah gurun pasir. Maka pergilah dengan damai ke negaramu," kata pasukan itu kepada pasukan Romawi dikutip Sebeos.

Pasukan tersebut kemudian berhasil mengepung dan akhirnya menduduki Yerusalem. Khalifah Umar bin Khattab yang datang dari Madinah untuk menerima  kunci kota Yerusalem membatalkan semua perintah Heraklius, membolehkan umat Yahudi kembali tinggal di Yerusalem dan menjamin kebebasan beragama mereka dalam status sebagai dzimmi.

 
https://news.republika.co.id/berita/svf9d5393/muslim-berulang-kali-selamatkan-kaum-yahudi-dari-kepunahan-begini-ceritanya

Tentara Israel Hadapi Krisis Moral 28 April 2025 pukul 12:05 siang Tentara pendudukan Israel tengah berjuang menghadapi krisis m...

Tentara Israel Hadapi Krisis Moral

28 April 2025 pukul 12:05 siang


Tentara pendudukan Israel tengah berjuang menghadapi krisis moral, yang digambarkan sebagai "bom waktu" oleh media lokal, menyusul keputusan untuk memperpanjang wajib militer selama empat bulan. Hal ini terjadi di tengah operasi yang sedang berlangsung di Gaza dan meningkatnya ketegangan dengan Lebanon.

Menurut laporan media, perintah tersebut telah memicu ketidakpuasan yang meluas di kalangan prajurit yang telah terlibat dalam pertempuran selama lebih dari satu setengah tahun. Banyak yang mengungkapkan perasaan kelelahan, eksploitasi, dan hilangnya kepercayaan terhadap negara dan pimpinan militer. "Moral berada pada titik terendah... para pejuang mencoba melarikan diri dari posisi tempur untuk peran lain," kata seorang perwira.

Para prajurit melaporkan bahwa mereka terkejut ketika diberi tahu tentang perpanjangan masa tugas mereka tanpa pemberitahuan sebelumnya. Sersan Mayor Rishon A. dari Brigade Nahal, yang dijadwalkan akan diberhentikan minggu lalu, mengatakan bahwa ia diberitahu sehari sebelum ia diberhentikan tentang perpanjangan masa tugas selama empat bulan. Ia menambahkan: “Negara mengeksploitasi kami tanpa ampun… Saya merasa kehidupan pribadi saya tidak berarti apa-apa bagi mereka.”

Rishon mencatat bahwa gaji baru sebesar 8.000 shekel ($2.205) tidak mengimbangi rasa frustrasi: “Saya bisa mendapatkan jumlah ini sebagai pelayan, tetapi saya lebih suka bangun setiap pagi dengan gratis, bukan dipaksa bekerja.”

Prajurit lainnya menyoroti kekurangan parah pasukan tempur di dalam angkatan darat, yang mengakibatkan mereka melakukan tugas-tugas non-tempur seperti bekerja di dapur, yang mereka pandang sebagai bukti ketidakmampuan militer untuk melaksanakan tugas-tugas intinya.

Sersan S., seorang veteran yang telah bertugas selama 14 bulan di unit lapis baja, mengungkapkan rasa frustrasinya, dengan menyatakan: “Jika saya pergi, siapa yang akan menggantikan saya? Tidak seorang pun. Kami terjebak.”

Selain itu, para prajurit menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap pengecualian penuh yang terus diberikan kepada kaum Haredim (Yahudi ultra-Ortodoks) dari dinas militer, dengan menganggapnya sebagai “ketidakadilan yang serius”, yang telah meningkatkan perasaan diskriminasi dan mengikis kepercayaan terhadap negara.

Para perwira senior menegaskan bahwa keputusan untuk memperpanjang masa tugas telah menyebabkan kerugian besar bagi semangat tempur dan keinginan untuk terus bertugas, khususnya di unit tempur. Seorang perwira menjelaskan bahwa arahan tersebut dilaksanakan secara tidak adil di seluruh unit, yang menyebabkan frustrasi yang mendalam di antara para prajurit.

Kegembiraan Dua Keluarga Oleh: Nasrulloh Baksolahar Allah swt berkisah tentang kegembiraan dua keluarga. Sebelum berkisah, Allah...

Kegembiraan Dua Keluarga

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Allah swt berkisah tentang kegembiraan dua keluarga. Sebelum berkisah, Allah swt mengkisahkan beragam fenomena Hari Kiamat. Hari Kiamat menjadi pengantar kisah dari kedua keluarga tersebut.

Kedua keluarga tersebut menghadapi liku-liku yang sama.  Menyaksikan langit terbelah. Bumi yang diratakan dan dikeluarkan isinya sehingga menjadi kosong. Langit dan bumi melakukan itu semuanya karena patuh kepada Allah swt.

Kedua keluarga tersebut menghadapi liku-liku kehidupan yang sama hingga bertemu dengan Tuhannya. Dititik inilah terjadi perbedaan yang menyolok.

Yang satu mendapatkan catatan amal dari arah kanan. Yang satu, dari belakangpunggungnya. Cara mendapatkan bukan menunjukkan bagaimana mendapatkan catatannya, tetapi menunjukkan perjalanan nasib di akhiratnya. 

Yang dari arah kanan, anggota keluarganya berkumpul kembali dalam suasana kegembiraan. Yang dari belakang punggungnya, kegembiraannya hanya saat di dunia saja. Namun, menderita dan celaka karena memasuki neraka.

Keluarga seperti apa yang diidamkan?

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 


اِذَا السَّمَاۤءُ انْشَقَّتْۙ

Apabila langit terbelah
(Al-Insyiqāq [84]:1)

وَاَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْۙ

serta patuh kepada Tuhannya dan sudah semestinya patuh.
(Al-Insyiqāq [84]:2)

وَاِذَا الْاَرْضُ مُدَّتْۙ

Apabila bumi diratakan,
(Al-Insyiqāq [84]:3)

وَاَلْقَتْ مَا فِيْهَا وَتَخَلَّتْۙ

memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong,
(Al-Insyiqāq [84]:4)

وَاَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْۗ

serta patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya patuh.
(Al-Insyiqāq [84]:5)

يٰٓاَيُّهَا الْاِنْسَانُ اِنَّكَ كَادِحٌ اِلٰى رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلٰقِيْهِۚ

Wahai manusia, sesungguhnya engkau telah bekerja keras menuju (pertemuan dengan) Tuhanmu. Maka, engkau pasti menemui-Nya.
(Al-Insyiqāq [84]:6)

فَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِيَمِيْنِهٖۙ

Adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya,
(Al-Insyiqāq [84]:7)

فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَّسِيْرًاۙ

dia akan dihisab dengan pemeriksaan yang mudah
(Al-Insyiqāq [84]:8)

وَّيَنْقَلِبُ اِلٰٓى اَهْلِهٖ مَسْرُوْرًاۗ

dan dia akan kembali kepada keluarganya (yang sama-sama beriman) dengan gembira.
(Al-Insyiqāq [84]:9)

وَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ وَرَاۤءَ ظَهْرِهٖۙ

Adapun orang yang catatannya diberikan dari belakang punggungnya,
(Al-Insyiqāq [84]:10)

فَسَوْفَ يَدْعُوْا ثُبُوْرًاۙ

dia akan berteriak, “Celakalah aku!”
(Al-Insyiqāq [84]:11)

وَّيَصْلٰى سَعِيْرًاۗ

Dia akan memasuki (neraka) Sa‘ir (yang menyala-nyala).
(Al-Insyiqāq [84]:12)

اِنَّهٗ كَانَ فِيْٓ اَهْلِهٖ مَسْرُوْرًاۗ

Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan keluarganya (yang sama-sama kafir).
(Al-Insyiqāq [84]:13)

اِنَّهٗ ظَنَّ اَنْ لَّنْ يَّحُوْرَ ۛ

Sesungguhnya dia mengira bahwa dia tidak akan kembali (kepada Tuhannya).
(Al-Insyiqāq [84]:14)

بَلٰىۛ اِنَّ رَبَّهٗ كَانَ بِهٖ بَصِيْرًاۗ

Tidak demikian. Sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya.
(Al-Insyiqāq [84]:15)

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.quran.kemenag

Dikisahkannya Firaun dan Kaum Tsamud dalam Tragedi Genosida Oleh: Nasrulloh Baksolahar Surat Al-Buruj mengkisahkan rentetan geno...

Dikisahkannya Firaun dan Kaum Tsamud dalam Tragedi Genosida

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Surat Al-Buruj mengkisahkan rentetan genosida yang dilakukan oleh penguasa Najran di Yaman di era setelah Nabi Isa. Namun, tidak mengkisahkan kehancuran pelakunya. Seolah-olah, pelakunya aman, tidak ditimpakan kehancuran dan azab.

Yang dikisahkan setelah rentetan genosida justru kehancuran Firaun dan kaum Tsamud. Apa maksudnya? Kehancuran mereka pasti terjadi, seperti liku-liku kehancuran Firaun dan kaum Tsamud.

Seandainya pelaku genosida yang muncul di sepanjang zaman memiliki kekuatan, kekuasaan, kekayaan, pendukung dan infrastruktur, seperti Firaun dan kaum Tsamud, maka liku-likunya kehancurannya akan sama juga.

Penguasa yang paling banyak dikisahkan dalam Al-Qur'an adalah Firaun. Setiap Firaun muncul, maka akan muncul pula sosok seperti Nabi Musa dan Harun. Yang memiliki keteguhan perjuangan dan kelembutan diplomasi. 

Juga, indikasi bahwa sangat banyak penguasa yang bermunculan dengan kewenangan tak terbatas hingga memunculkan kesewenang-wenangan, kerusakan dan penghancuran pada pihak yang bersebrangan dan lemah. Namun, kekuasaan seperti ini akan hancur pula di setiap zamannya.

Mengapa semuanya terjadi? Allah swt menjelaskan, "Pemilik ʻArasy lagi Maha Mulia, Maha Kuasa berbuat apa saja yang Dia kehendaki." (Al-Burūj [85]:15-16)

Takdir kehancuran sudah digariskan bagi pelaku genosida.  Karena bukan mereka yang memiliki kekuasaan di jagat raya  ini.

Penjajah Israel Dikepung dari Belakang Oleh: Nasrulloh Baksolahar Media penjajah Israel terus memberitakan tewasnya tentara IDF ...

Penjajah Israel Dikepung dari Belakang

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Media penjajah Israel terus memberitakan tewasnya tentara IDF sejak aksi genosida jilid 2-nya di akhir Maret 2025. Uniknya, pertempuran itu terjadi pula di daerah zona keamanan yang dianggap sudah dibersihkan dari rakyat sipil dan pejuang Palestina.

Pejuang Palestina menyerang langsung ke pos-pos dan lalu lintas  kendaraan tentara IDF di garis belakang karena pasukan belakang ini biasanya, lebih santai, dan tidak setinggi kesiagaannya dibanding mereka yang berada tepat di garis konflik. Apakah hanya sampai disini?

Dalam surat Al-Buruj, Allah swt tidak saja mengkisahkan genosida, tetapi juga kehancuran pelakunya. Yaitu, dikepung oleh Allah swt dari belakang.

Sudahkah sampai kepadamu berita tentang bala tentara, (yaitu bala tentara) Fir‘aun dan Samud? Memang orang-orang kafir (selalu) mendustakan,
padahal Allah mengepung dari belakang mereka.
(Al-Burūj [85]:17-20)

Apa artinya bila pasukan garis depan tidak didukung oleh garis belakang? Tidak ada pasokan infrastruktur militer, logistik, informasi dan tentara pengganti. 

Bila di era Biden, beberapa jenis bom berat ditunda pasokaannya ke penjajah Israel, maka di saat Trump membebaskannya, penjajah Israel ditimpa badai kekurangan pasukan, keenganan bertempur dan kelelahan yang luar biasa akibat perang yang berkepanjangan.

Di era Biden, penjajah kesulitan mendapatkan pasokan senjata dari sejumlah negara, karena sebelumnya mereka telah kontrak untuk pertempuran Ukraina-Rusia. Penjajah Israel banyak membeli senjata di pasar gelap. Saat Trump membawa Amerika dan Rusia mengarah pada penurunan eskalasi di Ukraina, penjajah Israel justru dihantam badai petisi penolakan perang.

Perseteruan Netanyahu dan Ketua  Intelijen Shin Bet, tentu saja mempengaruhi arus pasokan data Intelijen dalam pertempuran. Apalagi lembaga militer lebih banyak masih dikuasai sayap kiri, yang tak sejalan dengan penguasa yang digenggam sayap kanan yang radikal.

Kehancuran rezim Assad di Suriah, yang sebelumnya membuat penjajah merasa aman dan nyaman, tiba-tiba menjadi ancaman nyata setelah membangun fakta pertahanan dengan Turki.

Drama Badai Al-Aqsa akan banyak disuguhi dengan fragmen berbahaya di garis belakang pertempuran di pihak penjajah Israel. Banyak kejutan yang tak terduga yang sangat melemahkan kekuatan penjajah. Saksikanlah dengan seksama.

Dikisahkannya Genosida di Periode Mekah Oleh: Nasrulloh Baksolahar Peristiwa genosida kepada mukminin dari pengikut Nabi Isa dik...

Dikisahkannya Genosida di Periode Mekah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Peristiwa genosida kepada mukminin dari pengikut Nabi Isa dikisahkan oleh Allah swt di periode Mekah. Di surat Al-Buruj juz ke 30. Inilah satu-satunya genosida yang dikisahkan dalam Al-Qur'an. Mengapa dikisahkan di periode Mekah?

Saat Muslimin masih lemah, tertindas, disiksa, dan dihinakan. Maka genosida bisa saja dialami. Ini untuk menegaskan bahwa inilah perjalanan yang harus di lalui di setiap zaman dan generasi oleh Muslimin.

Kisah genosida di era Mekah untuk meneguhkan mukminin untuk terus melangkah, berjuang dan berkarya walaupun penindasan, penyiksaan, dan pembantaian terus mengepung setiap saat oleh para penguasa dan sekutunya.

Keteguhan harus tetap kokoh, walaupun seluruh manusia berpangku tangan dengan duduk menyaksikan pembantaian terjadi. Walaupun, semua manusia diam, mendukung genosida dan bersorak sorai gembira menyaksikan genosida.

Tetaplah kokoh, jangan pernah bergeming. Hiraukan semua janji palsu dan iming-imingan para pelaku genosida. Walaupun pada akhirnya tak menyisakan siapapun. Dimana seluruh wanita,  anak dan bayi diceburkan ke dalam api, apalagi laki-lakinya.

Bagaimana Allah swt meneguhkan Muslimin di saat seperti ini? Allah swt memulai surat Al-Buruj dengan fenomena langit dan gugusan bintang. Artinya, walaupun suasana sangat kelam. Walaupun seluruh penduduk bumi tak peduli dengan tertidur pulas. Masih ada Dzat Yang Maha Tinggi yang memberikan harapan.

Walaupun, harus musnah dengan genosida, masih ada hari yang dijanjikan, yaitu Hari Pembalasan,  dimana Yang Maha Tinggi akan mengadili semuanya. Bukankah, akhirat itu lebih mulia?

Dengan tidak adanya yang hidup dari genosida tersebut, apakah pelaku genosidanya selamat? Akhirnya, mereka tenggelam di lautan. Jadi, tetaplah kokoh dan teguh, Allah swt memiliki cara tersendiri untuk membinasakannya.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Baqarah (1) Al-Qur'an (355) Al-Qur’an (2) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (249) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Hadist (4) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) kisah para nabi dan (2) Kisah Para Nabi dan Rasul (523) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) Kisah Penguasa (1) Kisah ulama (1) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (71) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (212) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (421) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (478) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (215) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (218) Sirah Sahabat (137) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (142) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)