Militer Penjajah Israel Tak Lagi Superior?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Sistem arrow penjajah Israel dan THAAD AS gagal mencegat rudal Houthi menjadi berita besar di sejumlah media Israel pada 4 Mei 2025. Dimana, rudal balistik Houthi berhasil menghantam area Bandara Ben Gurion.
Betapa tidak, gabungan sistem perlindungan rudal Israel dan Amerika ternyata tak bisa membendungnya. Bukankah ini sangat memalukan? Awalnya, banyak warga ingin mengabadikan kegagalan rudal tersebut melalui media sosial, namun menjadi panik setelah rudal tersebut ternyata meledak di bandara.
Walaupun efek serangan Houthi tidak signifikan terhadap infrastruktur yang rusak, namun berhasil membatalkan dan menghentikan penerbangan baik untuk sementara maupun bertahap.
Tidak itu saja, serangan ini mampu menguras keuangan pertahanan penjajah yang sangat besar. Janatan Sayeh, seorang analis riset di Foundation for Defense of Democracies, menjelaskan bahwa tindakan Houthi ini bukan kebetulan—melainkan strategis. “Ini adalah perang asimetris yang disengaja,” kata Sayeh. “Anda tidak perlu menimbulkan banyak korban. Anda hanya perlu membuat musuh Anda kehilangan banyak uang.”
Pada 2 Mei 2025, pesawat militer Turki dilaporkan mengeluarkan sinyal peringatan elektronik dan terlibat dalam operasi pengacauan untuk mencegah jet-jet tempur Israel beroperasi di wilayah udara Suriah.
Ulah langka militer Ankara "mengerjai" jet tempur Zionis itu terjadi di tengah gelombang pengeboman baru di berbagai wilayah Suriah.
Bagi penjajah Israel, meningkatnya kehadiran Turki dipandang sebagai penghalang langsung terhadap target jangka panjangnya untuk merampas tanah dan menguasai sebagian wilayah Suriah setelah jatuhnya rezim Presiden Bashar al-Assad.
Bila perlindungan rudal penjajah jebol oleh Houthi Yaman. Bila pesawat penjajah kabur dikejar pesawat Turki di Suriah. Bila pasukan daratnya banyak yang tewas di Gaza, apakah militer penjajah masih dikatakan superior?
Hamas di Gaza, Houti di Yaman dan Turki, sepertinya menjadi pembuka kesadaran akan kepalsuan klaim kehebatan militer penjajah Israel. Apakah akan semakin banyak yang terbongkar lagi? Semakin zalim, ternyata semakin lemah.
0 komentar: