Kecanggihan Militer Penjajah dan Terowongan Gaza
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Penjajah Israel adalah salah satu negara terdepan dalam inovasi teknologi militer. Menjadi negara terkuat dan tercanggih angkatan udaranya di Timur Tengah. Tak pernah berhenti mengembangkan kecanggihannya.
Salah satu yang terus dikembangkan adalah drone cerdas buatan mereka sendiri. Yang dilengkapi kecerdasan buatan (AI) yang menonjol dalam perlengkapan senjata militer Israel. Sehingga dapat cepat mendeteksi dan mengeksekusi dengan cepat.
Secara umum kecanggihannya, digunakan untuk pengintaian taktis, pengawasan, dan mendukung operasi serangan pasukan darat. Memiliki kemampuan untuk mendapatkan informasi visual dan intelijen di area target karena dilengkapi dengan kamera optik dan sensor inframerah. Detektor radarnya berfungsi untuk mendeteksi target yang memancarkan gelombang radio. Juga bisa membawa rudal dan bom untuk penyerangan.
Disamping itu, penjajah Israel selalu memiliki pesawat paling canggih dari Amerika, karena diprioritaskan menjadi pembeli pertama dan terbanyak dibanding negara-negara Timur Tengah lainnya.
Salah satunya kecanggihan pesawat F-35. Yang membuat F-35 ditakuti bukan hanya kemampuan stealth atau siluman, tetapi adanya fitur beast mode. Fitur ini memungkinkan F-35 membawa hampir 10.000 kg amunisi. Pesawat tempur ini juga memiliki sensor canggih dan kemampuan menyerang target lebih presisi
Namun, mengapa di tengah kecanggihannya, media penjajah Israel, petinggi dan pakar militernya justru lebih banyak menyoroti terowongan Gaza yang masih utuh 75%? Mengapa militer Israel harus membuat hoaks tentang terowongan? Mengapa kecanggihan teknologi tak bisa mendeteksi serangan dadakan pejuang Palestina?
Seperti burung elang yang gagah perkasa. Walaupun mata sensornya tajam untuk segala medan. Walaupun cengkraman kakinya tajam dan kuat, namun tak bisa melakukan serangan ketika sang mangsa masuk ke lubang tanah.
Ingat kisah semut di era Nabi Sulaiman? Mereka menyelamatkan diri dari pasukan Nabi Sulaiman yang besar hanya dengan memasuki lubang.
Begitu pun terowongan Gaza. Memiliki tujuan defensif dan ofensif. Menjadi tempat tinggal, dan gudang pasokan, serta memberikan keamanan dan mobilitas bagi para pejuang tanpa ada yang bisa mendeteksi. Hingga sekarang, teknologi canggih militer penjajah belum bisa menembus pergerakan pejuang di terowongan.
Terowongan juga berguna dalam menyergap, sebagaimana dibuktikan oleh video yang dirilis, sekaligus memungkinkan pergerakan cepat dalam posisi bawah tanah.
Memetakan jaringan terowongan secara akurat merupakan tantangan membahayakan sebab harus benar-benar memasukinya. Padahal banyak jebakan dan ranjau. Bila mengerahkan unit tempur di dalam terowongan kemungkinan akan memperlambat operasi militer.
0 komentar: