Kesimpulan Hidup
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Bagaimana seseorang mengetahui bahwa jalan kehidupannya benar? Sederhana saja: perhatikan apa yang diucapkannya saat sakaratul maut. Mengapa ini menjadi ukuran? Karena di saat itu, manusia berada di ambang akhir perjalanan duniawi, di titik paling murni dari kesadarannya.
“Tidak ada Tuhan selain Allah” adalah kesimpulan hidup. Ia adalah inti sari dari seluruh kehidupan, makna yang menjiwai setiap langkah, kemuliaan yang menegaskan tujuan, dan penanda sejati dari tujuan hidup itu sendiri.
Jika seseorang tidak bisa menyimpulkan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dari perjalanan hidupnya, itu berarti ia telah lalai. Ia telah tersesat, menyimpang dari jalan yang benar.
Bukankah manusia telah dibimbing oleh kitab suci dan sunnah? Bukankah manusia diberi kesempatan untuk mengamati alam semesta, menafsirkan liku-liku kehidupan, dan belajar dari pengalaman serta peristiwa yang ditemuinya?
Apakah manusia memiliki peran sebagai pencipta? Apakah manusia yang menentukan garis kehidupan? Apakah manusia mampu menundukkan alam semesta atau menentukan rezeki sendiri? Apakah kehadiran manusia di dunia ini atas kehendaknya sendiri? Apakah semua yang diraihnya selalu sesuai dengan rencana dan keinginannya?
Jika kita menyelami samudera kehidupan dengan kesadaran, kesimpulan yang tak terbantahkan muncul: tidak ada Tuhan selain Allah.
Itulah puncak refleksi kehidupan. Semua pengalaman, semua pengamatan, semua cobaan dan nikmat, mengantar manusia pada kesadaran tunggal ini. Ia bukan sekadar ucapan, melainkan penegasan esensi hidup itu sendiri.
0 komentar: