Serangan Kilat, Terusirnya Yahudi dari Kota Madinah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Persekutuan Yahudi, Munafikin dan Musyrikin Arab hancur pasca perang Khandak. Pasalnya, para pihak merasa saling dikhianati oleh mereka sendiri.Terutama, antara Yahudi Bani Quraizah dengan Musyrikin Quraisy.
Dalam suasana seperti ini, apa yang dilakukan? Malaikat Jibril memerintahkan Rasulullah saw untuk segera menyerang Yahudi Bani Quraizah di saat Rasulullah saw akan menggantungkan pedangnya dan mandi.
"Kalian sudah meletakkan senjata kalian ? Demi Allâh, kami belum meletakkannya, keluarlah menuju mereka ! Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, ‘Kemana ?’ Jibril Alaihissallam menjawab, ‘Kearah sini.’ Jibril Alaihisallam menunjukkan arah Bani Quraizhah."
Rasulullah saw pun bersigap, memerintahkan para Sahabat berkumpul untuk berperang, padahal baru saja kembali dari perang Khandak.
Perang ini aksi serangan kilat yang mendadak sehingga tidak terendus sedikit pun oleh Yahudi. Bukankah Madinah baru saja terkepung dan diserang?
Mengapa Yahudi Bani Quraizah harus segera diperangi? Tidak memberikan sedikit pun waktu untuk melakukan konsolidasi kekuatan. Selama ini, Munafikin kota Madinah sering memberikan informasi intelijen, diplomatik dan pasukan untuk membantu Yahudi.
Mereka juga yang merancang perang Khandak, padahal menandatangani Perjanjian Madinah. Mengumpulkan kabilah Arab dan munafikin untuk menyerang Madinah. Bersiap menyerang dari dalam kota Madinah, saat Rasulullah saw sibuk menghadapi Musyrikin Arab di garis depan.
Perintah serangan yang cepat dan mendadak ini tercermin dari sabda Rasûlullâh saw, "Janganlah ada satupun yang shalat ‘Ashar kecuali di perkampungan Bani Quraizhah."
Tujuannya, agar para Sahabat termotivasi untuk bergegas dan berjalan dengan cepat menuju Bani Quraizhah.
Rasûlullâh saw berangkat menuju Bani Quraizhah bersama tiga ribu pasukan. Setibanya di Bani Quraizhah, pasukan kaum Muslimin melakukan pengepungan dan blokade selama dua puluh lima hari. Mereka pun terkalahkan.
Akhirnya, Madinah bersih dari Yahudi yang sering berkhianat. Bukankah keberhasilan Badai Al-Aqsa dan kekalahan penjajah di Gaza karena serangan kilat dan penyergapan yang tak terduga?
0 komentar: