Perang Khandak dan Badai Al-Aqsa, Pecah Kongsinya Yahudi
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Perang Khandak, sebuah pertempuran aliansi besar Musyrikin dari beragam kabilah Arab, munafikin dan Yahudi Madinah untuk menghancurkan Madinah. Mereka mengerahkan 10.000 pasukan untuk mengepungnya.
Muslimin menghadapinya dengan cara yang sangat sederhana, hanya dengan menggali parit. Apa hasil terbesar yang sangat staregis dari perang ini? Hancurnya kongsi Yahudi dengan Musyrikin Quraisy. Setelah itu, tidak terdengar lagi persekutuan Quraisy dan Yahudi.
Di perang ini, Rasulullah saw mengirimkan utusan rahasia ke Yahudi Bani Quraizah dan Pembesar Quraisy. Sang utusan menginformasikan bahwa diantara Quraisy dan Yahudi saling membokong dari belakang di antara mereka.
Buktinya, Yahudi tidak muncul saat perang untuk membantu Quraisy dengan menghancurkan Muslimin dari dalam kota Madinah. Sedangkan Yahudi merasa mereka ditinggalkan begitu saja. Karena Quraisy meninggalkan Madinah tanpa menginformasikan ke Yahudi terlebih dahulu.
Di Badai Al-Aqsa, apa prestasi strategis yang terbesar? Bukan mengalahkan tentara IDF, sebab pada perang Gaza sebelumnya pun, tentara IDF berguguran. Tetapi, hancurnya dukungan internasional terhadap penjajah Israel.
Baru kali ini, masyarakat internasional dari semua kalangan tidak mendukung penjajah Israel. Padahal sebelumnya, apapun tindakan penjajah dianggap cara untuk mempertahankan diri. Yang paling nyata, penjajah dimasukkan sebagai penjahat perang.
Dukungan Uni Eropa, mulai merosot. Negara Eropa yang mengakui kemerdekaan Palestina semakin banyak. Terakhir Spanyol. Perancis berjanji berikutnya.
Puncaknya, dikabarkan hubungan penjajah dengan Amerika dalam kondisi yang paling rendah. Amerika melakukan negosiasi dengan Iran dan Houti tanpa konfirmasi ke penjajah. Amerika menjalin kerjasama nuklir sipil dengan Saudi tanpa ada syarat normalisasi hubungan dengan penjajah. Mengapa terjadi perubahan besar seperti ini?
Penjajah selalu memanipulasi Amerika untuk kepentingannya sendiri. Apakah ini siasat saja agar Amerika memiliki pengaruh yang kuat kembali di Timur Tengah? Setidaknya, penjajah Israel telah menjadi beban bagi Amerika untuk kepentingan politik dan ekonominya di Timur Tengah. Itulah pasca Badai Al-Aqsa.
0 komentar: