Dajjal pun Tak Bisa Menaklukkan Baitul Maqdis
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Kekuatan seperti apa yang bisa menaklukan Baitul Maqdis? Babilonia, Macedonia, Persia dan Romawi pun terusir dengan kekalahan. Kemudian, gabungan kerajaan Eropa di perang Salib dan Mongol dikalahkan di sekitar Baitul Maqdis.
Ternyata bukan hanya negara-negara super power yang tak bisa menaklukan Baitul Maqdis, Dajjal yang memiliki kekuatan luar biasa dahsyatnya pun tak bisa pula. Selalu dihadirkan Allah swt sosok generasi penakluk untuk mengalahkan para penjajah tanah Palestina.
Kehancuran mereka yang ingin menaklukan Baitul Maqdis digambarkan tak memiliki tempat perlindungan sama sekali, sehingga bebatuan pun menginformasikan tempat persembunyiannya untuk dibunuh. Bukankah ini kehancuran total?
Sebuah hadits an-Nawwas bin Sam’an yang diriwayatkan Muslim disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda setelah keluarnya Dajjal dan kerusakan yang dia lakukan di bumi, maka Allah mengutus Nabi Isa as, turun ke bumi. Beliau turun di menara putih sebelah timur Damaskus di Syam.
Kala itu, Dajjal berkelana di seluruh permukaan bumi, kecuali Mekkah dan Madinah, pengikutnya sangat banyak, fitnahnya menyeluruh dan tidak ada yang selamat darinya kecuali sedikit saja dari kaum mukminin. Pada saat itu Nabi Isa turun, hamba-hamba Allah yang beriman berkumpul di sekelilingnya. Beliau kemudian berjalan bersama menjumpai Dajjal.
Begitu Dajjal melihat Nabi Isa, maka dia akan mencair seperti garam yang larut. Kemudian Isa berkata, “Sesungguhnya aku memiliki satu pukulan untukmu, engkau tidak akan luput dariku. Akhirnya Isa mendapatkannya dan membunuhnya dengan tombak dan para pengikutnya kalah, sehingga orang-orang yang beriman mengejar dan membunuh mereka hingga pepohonan dan bebatuan berkata, “Wahai muslim! Wahai hamba Allah! Ini seorang Yahudi di belakangku, kemari, bunuh dia!” Kecuali gharqad karena ia adalah pohon orang Yahudi”.
Mengapa Inggris menyerahkan Palestina ke Yahudi? Inggris memiliki rekaman sejarah yang tak terlupakan. Bukankah di era perang Salib rajanya yang hebat ditaklukkan oleh Shalahuddin Al-Ayubi? Berkuasa sesaat lalu pulang dengan kekalahan.
Inggris paham, menjajah Palestina, berarti menghadapi seluruh umat islam di dunia. Walaupun saat ini masih lemah, bukankah suatu saat akan kuat? Keuntungan yang diperoleh tidak sebanding dengan biaya yang akan dikeluarkan. Seperti, Ariel Sharon yang harus melepaskan Gaza karena biaya keamanan dan resiko demografinya sangat berat.
0 komentar: