Tidak Terobsesi Kaya dan Berkuasa, Tetapi Meraihnya Tanpa Disadarinya
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Apakah Al-Qur’an pernah mengabadikan Yusuf dan Daud yang terobsesi menjadi pejabat dan raja? Pernah mereka berdoa untuk mendapatkannya? Namun mengapa kekuasaan dan kekayaan bersamanya?
Nabi Sulaiman memang berdoa agar kekuasaannya tidak ada yang bisa melampauinya. Namun didahului dengan permohonan ampun kepada Allah SWT. Mohon ampunan menjadi wasilah kekuasaannya yang kokoh.
Apakah layak meminta kekayaan dan kekuasaan? Apakah kekayaan dan kekuasaan milik mereka yang terobsesi dan berdoa kepadanya? Mengapa para khalifahatur Rasyidin tidak menginginkan semuanya, namun mereka mendapatkannya?
Sehat tapi tak terobsesi menjadi sehat? Sebab dengan rutinitas keseharian mengikuti sunah Rasulullah saw, otomatis akan sehat dengan sendirinya. Mengejar syafaat Rasulullah saw dari aktivitas harian, maka akan dilimpahkan kesehatan. Namun, mengapa mengejar kesehatan, bukan syafaat Rasulullah saw?
Kaya tetapi tanpa obsesi kaya. Apa dasar pengelolaan kekayaan? Apa dasar menambah kekayaan? Bukankah mengelola hawa nafsu berarti benar mengelola kekayaan? Bukankah berzuhud dan wara menciptakan modal investasi?
Bukankah jujur, amanah dan selalu ingin berbuat kebaikan akan menumbuhkan kepercayaan dalam berbisnis dari konsumen dan mitra kerja? Bukankah ini akan meluaskan skala bisnis? Mengapa tidak teguh pada pengelolaan hawa nafsu, jujur, amanah dan selalu berbuat kebaikan? Tetapi justru bersaing pada merebut kekayaannya.
Amar maruf dan nahi munkar, bukankah ini dasar kekuasaan? Menegakkan keadilan, bukankah ini tujuan dari kekuasaan? Bila konsisten dengan sikap ini, maka banyak yang berbondong-bondong memberikan kekuasaan pada yang teguh pada komitmen ini. Mengapa tidak teguh pada Amar Maruf, nahi munkar dan keadilannya? Justru terperosok pada perebutan kekuasaannya?
Muhammad Al-Fatih merebut Konstantinopel bukan untuk obsesi dirinya, tetapi untuk mewujudkan dan mengaplikasikan hadist Rasulullah saw? Meraih syafaat, lalu Allah SWT menganugerahkan kemenangan.
0 komentar: